Pengidap Talasemi Berharap Lebih Banyak Orang yang mau Donor Darah saat Pandemi Sulit dapat donor
WARTAKOTALIVE.COM, SENEN - Bagi pengidap talasemia, dimana harus rutin melakukan transfusi darah, kekosongan darah akan membuat cemas tiada tara.
Bagaimana tidak, bila kekosongan darah tidak tertanggulangi, akan membuat lemas bahkan merengut nyawa.
Hal itu pernah terjadi saat pandemi Covid-19 sedang puncak-puncaknya jumlah positif di Indonesia.
Begitu yang dialami, Aditya (30), salah satu pengidap talasemia.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Penyintas Thalassemia Butuh Transfusi Darah Seumur Hidup Mereka
Sejak usia 3,5 tahun hingga 30 tahun, Aditya sudah mendapat darah merah secara transfusi karena ia mengindap talasemia atau tidak dapat memproduksi darah merah secara normal.
Aditya akhirnya sejak kecil selalu menerima transfusi darah dari masyarakat yang golongan darahnya sama yaitu O plus.
Adit harus mendapatkan transfusi darah secara rutin sekira tiga atau empat minggu sekali untuk menyambung hidup.
"Kalau tidak transfusi darah, maka saya akan lemas dan kelamaan akan meninggal dunia," ujar dia di kantor PMI, Sabtu (30/10/2021).
Baca juga: Dua Bulan Lalu, Henky Solaiman Jalani Operasi Kanker Usus dan Butuh Banyak Transfusi Darah
Selama ini, kata dia, darah yang didapat secara gratis karena sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan di rumah sakit.
Namun, kata dia, selama pandemi Covid-19 kemarim ia sempat mengalami kesulitan mendapat pendonor darah.
0 Response to "Pengidap Talasemi Berharap Lebih Banyak Orang yang mau Donor Darah saat Pandemi Sulit dapat donor"
Post a Comment