Keren Begini Keunikan 5 Desa Wisata Berkonsep Sustainable Tourism di Indonesia

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempromosikan desa-desa wisata yang menjadi percontohan keberhasilan konsep pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism.

Sustainable tourism adalah pariwisata yang memerhatikan dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.

Kemenparekraf memberlakukan pedoman dalam pembangunan destinasi wisata berkelanjutan yang terdiri dari empat kategori, yaitu pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi bagi masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan.

Baca juga: Wakili Indonesia, Begini Pesona 3 Desa Wisata Nominator UNWTO Best Tourism Village 2021

Di antara ribuan desa wisata di Indonesia, berikut lima desa wisata yang bisa menjadi percontohan keberhasilan dari konsep sustainable tourism sebagaimana dilansir dari lama resmi Kemenaparekraf :

Desa Penglipuran (Bali)

Desa Penglipuran masuk dalam 100 besar Destinasi Berkelanjutan versi GGDD. Bahkan, desa wisata yang terletak di Bangli, Bali ini dinobatkan sebagai Desa Terbersih di dunia.

 Ilustrasi

Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan di Desa Penglipuran lahir dari aturan adat desa. Salah satu aturan yang menarik adalah larangan menggunakan kendaraan bermotor pada area desa. Tujuannya adalah menjaga kebersihan udara di Desa Penglipuran sebagai bentuk pelestarian lingkungan.

Selain itu, aturan adat juga mengatur soal tata ruang Desa Penglipuran, yaitu konsep Tri Mandala. Tata ruang adat ini membuat Desa Penglipuran tampak lebih rapi dan tertata.

Kampung Blekok (Situbondo)

Terpilih sebagai finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, nama Kampung Blekok kian ramai diperbincangkan. Selain menjadi rumah bagi penduduk, desa wisata ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman mangrove dan ribuan burung.

Bertujuan untuk melestarikan burung blekok yang hampir punah, masyarakat setempat membuat penangkaran burung di desa wisata ini. Wisatawan yang berkunjung ke desa ini dapat ikut serta dalam kegiatan penangkaran, memberi makan burung, hingga merawat burung yang sedang sakit.

Desa Kete Kesu (Toraja)

Kete Kesu merupakan desa adat yang mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung. Atraksi wisata yang paling ikonik dari Desa Kete Kesu adalah upacara adat rambu solo, dan kuburan di tebing batu yang ditaksir telah berusia 500 tahun.

Baca juga: 5 Fakta Unik Nglanggeran di Yogyakarta yang Masuk Nominasi Desa Wisata Terbaik Dunia

Selain itu, wisatawan juga bisa melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di Desa Kete Kesu. Konon, rumah-rumah adat ini telah berusia lebih dari 300 tahun. Selain dari segi peninggalan, desa ini juga terkenal sebagai penghasil kerajinan pahat hingga lukis.

Sebelumnya

0 Response to "Keren Begini Keunikan 5 Desa Wisata Berkonsep Sustainable Tourism di Indonesia"

Post a Comment