Dikenal Sejak 1930 Suku Asmat di Papua Disebut Manusia Titisan Dewa
TRIBUN-PAPUA.COM - Suku Asmat di Tanah Papua sangat terkenal di seantero Indonesia dan dunia.
Terdapat sebuah legenda yang menceritakan bahwa masyarakat Suku Asmat adalah titisan seorang dewa yang bernama Fumeripitsy.
Diketahui pada masa lalu, sang dewa turun ke bumi dan memulai petualangannya dari ufuk barat matahari terbenam.
Namun di tengah perjalanannya, Dewa Fumerispitsy berhadapan dengan seekor buaya raksasa.
Mereka bertarung dan Fumerispitsy berhasil mengalahkannya.
Sang Dewa terluka parah dan terdampar di sebuah tepian sungai, seperti dikutip dari Indonesiakaya.com.
Baca juga: Jokowi Didesak Lakukan Reshuffle Kabinet, Projo: Bersihkan yang Tak Sesuai Visi Presiden
Di tengah kesakitannya, Sang Dewa berusaha bertahan hingga ia bertemu seekor burung flaminggo yang baik dan merawat luka Sang Dewa hingga sembuh.
Setelah sembuh, Sang Dewa tinggal di di wilayah tepian sungai dan membuat sebuah rumah untuk tinggal.
Ia juga mengukir dua patung yang sangat indah serta membuat genderang dengan suara yang nyaring.
Gendang itu ia gunakan untuk mengiringinya menari tanpa henti. Begitu dahsyatnya suara genderang hingga kedua patung yang diukir oleh Fumerispitsy menjadi hidup.
0 Response to "Dikenal Sejak 1930 Suku Asmat di Papua Disebut Manusia Titisan Dewa"
Post a Comment