3 Tanda Orang Terdekat Terjebak dalam Hubungan Toksik

Jakarta, CNN Indonesia --

Kematian artis media sosial Gabby Petito yang diduga dibunuh oleh kekasihnya, Brian Laundrie saat melakukan perjalanan bersama sempat menggemparkan.

Apalagi, Laundrie juga sempat menghilang setelah kabar penemuan mayat sang kekasih menyeruak ke publik dan membuatnya menjadi buronan. Namun di tengah pencarian dirinya, belakangan Laundrie juga ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Kematian pasangan yang selalu tampak harmonis di media sosial itu kemudian memunculkan perdebatan tentang bahaya kekerasan dalam hubungan yang kerap tak disadari kedua belah pihak. Lalu, bagaimana mengenali orang terdekat Anda berada dalam hubungan toksik?


Pakar hubungan Jaime Bronstein mengatakan, kekerasan yang terjadi dalam suatu hubungan memang bisa sulit dikenali.

"Pelaku adalah manipulator begitu Anda mulai dimanipulasi, itu adalah hubungan yang sulit untuk dilepaskan karena orang memiliki kecenderungan untuk dicuci otak," kata Bronstein, seperti dikutip Insider.

Berbeda dengan kekerasan fisik, hubungan yang menyasar emosional memang tak teridentifikasi dan kerap lebih beracun daripada penyiksaan secara fisik.

Pendiri TAO, Sherry Benton mengatakan kepada Brides, terkadang sulit untuk mengetahui apakah Anda memiliki hubungan yang normal atau sedang dimanipulasi.

Pasalnya, hubungan toksik juga kerap berawal dan dimulai secara baik. Lalu, sikap toksik muncul seiring berjalannya waktu.

Berikut tanda orang terdekat terjebak dalam hubungan toksik.

1. Menjauh dari lingkungan pertemanan dan keluarga

Anda bisa mulai curiga ketika seorang teman mulai sulit dihubungi. Mulai tak membalas pesan, telepon atau bahkan tak lagi mengikuti Anda di media sosial.

Perilaku ini bisa menjadi tanda bahwa dirinya sedang ada dalam hubungan yang tidak sehat.

2. Meninggalkan hobi mereka

Anda juga harus waspada ketika seseorang di sirkel Anda mulai meninggalkan hobi dan hal-hal yang mereka sukai. Dia lebih fokus menjalani hubungan dengan kekasihnya.

Psikoterapis Babita Spinelli mengatakan, pelaku sering berusaha keras untuk memutuskan pasangan mereka dari keluarga dan teman.

Penarikan diri dari teman dan aktivitas juga dapat terjadi karena korban merasa malu dengan situasi mereka dan melindungi keluarga mereka.

3. Mencela atau menyalahkan diri

Spinelli mengatakan para korban bisa berubah dari bersemangat dan percaya diri menjadi pemalu, cemas, dan takut untuk membuat keputusan sendiri. Ini biasanya muncul karena pasangannya kerap menyebut dirinya tak berharga atau tak bisa melakukan apapun.

Spinelli juga mengungkapkan orang yang dilecehkan mungkin juga mulai "bersembunyi di balik alasan mengapa perilaku toksik pasangannya masuk akal atau mengalihkan pembicaraan ke apa yang 'baik' tentang mereka."

Dalam kasus itu, korban mungkin benar-benar percaya bahwa mereka berada dalam hubungan yang baik karena pelaku telah mencuci otak mereka menjadi gagasan yang salah tentang apa itu cinta.

Jika Anda mencurigai adanya kekerasan dalam hubungan yang dijalani teman atau saudara, tetaplah berhubungan dengan mereka.

Anda bisa melakukannya dengan cara sering menelepon, berkunjung, dan mengobrol melalui video sehingga Anda dapat melihat lebih banyak situasi atau tanda-tanda kekerasan fisik.

(tst/agn)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "3 Tanda Orang Terdekat Terjebak dalam Hubungan Toksik"

Post a Comment