Antisipasi Kondisi Darurat Perlu Otomasi Lapas

JawaPos.com â€" Kasus kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang berujung tewasnya 44 warga binaan perlu menjadi evaluasi bagi pemerintah. Kondisi lapas di tanah air saat ini overload. Jumlah petugas lapas juga tidak seimbang dengan banyaknya warga binaan. Perlu ada program otomasi lapas di Indonesia agar kondisi darurat tidak terulang.
Usulan tersebut disampaikan anggota Komisi III DPR Arsul Sani. Secara tegas, dia mengusulkan otomasi lapas. Upaya itu perlu dilakukan karena jumlah petugas yang tidak seimbang dengan banyaknya warga binaan lapas.
Pengawasan maupun keamanan pun dirasa kurang maksimal.
Arsul mengungkapkan, permasalahan perbedaan jumlah ini sudah menjadi masalah akut dan harus diperhatikan. Dengan jumlah sipir yang jomplang dengan penghuni, dia pun menilai perlu ada bantuan teknologi. Beberapa hal bisa dilakukan dengan otomasi. Misalnya, untuk buka tutup pintu lapas.
â€Contoh yang paling bisa diberi sentuhan teknologi adalah sisi pengamanan dan pengawasan. Buka tutup pintu sel dan blok semestinya tidak lagi dilakukan manual oleh petugas lapas, tapi otomasi yang dikendalikan dari ruang kontrol,†jelas Arsul kemarin (11/9).
Penggunaan teknologi, lanjut Arsul, saat ini memang belum ada di Indonesia. Akibatnya, kebutuhan sipir atau penjaga cukup tinggi. Namun, jumlah SDM di lapangan belum tentu memadai. Jika teknologi mutakhir semacam otomasi belum memungkinkan, politikus PPP itu menyarankan ada perbantuan demi memenuhi kebutuhan penjagaan secara manual.
0 Response to "Antisipasi Kondisi Darurat Perlu Otomasi Lapas"
Post a Comment