Ada di Sesar Aktif Cimandiri Warga Menolak Penambangan Batu di Gunung Lisung

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Warga RT. 17 dan 18 Kampung Pojok, RW 05, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi menolak dengan tegas rencana pembongkaran Gunung Lisung, Senin, (20/9/2021).

Alasan warga menolak rencana adanya pembongkaran gunung Lisung untuk galian batu, dikhawatirkan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan.

Tokoh masyarakat di Kampung Pojok, RT 18/05, Nanang (65) mengatakan, lokasi rencana titik pertambangan dengan pemukiman penduduk jaraknya sekitar 100 meter.

"Kami dari dua ke RT-an di Kampung Pojok sangat menolak keras dengan rencana pertambangan di Gunung ini. Bahkan, hampir seluruh warga di sini sudah melakukan penandatanganan penolakannya," ujarnya Nanang kepada Tribunjabar.id,

Alasan warga menolak rencana pertambangan tersebut, kata Nanang, karena dikhawatirkan dapat berpotensi bencana alam.

Terlebih lagi, lokasi pertambangan berada di atas pemukiman penduduk.

"Iya, kalau hujan deras saya yakin air dan lumpur yang berasal dari lokasi tambang itu, pasti akan memasuki area penduduk. Karena lokasi tambang itu berada di atas pemukiman warga," tegasnya.

Apalagi lokasi Gunung Lisung yang diapit antara dua gunung Manglayang dan gunung Malang berada dalam titik rawan gempa, karena berada di patahan aktif sesar Cimandiri.

"Selain dampak yang akan terjadi. Bahwa di gunung ini rawan gempa, karena ada sesar aktif Cimandiri. Sehingga bagi kami ini menjadi sebuah ancaman ke depan," tandas Nanang.

0 Response to "Ada di Sesar Aktif Cimandiri Warga Menolak Penambangan Batu di Gunung Lisung"

Post a Comment