PPKM jadi momen untuk membentuk keluarga yang diinginkan

Selama dua pekan menjalani PPKM di rumah saja, para anggota keluarga bisa berbagi cerita tentang kegiatan sehari-hari atau pengalaman menyenangkan tentang berbagai hal, termasuk tantangan mereka di dunia kerja.
Baca juga: Terapkan kebiasaan digital yang sehat dalam keluarga
"Kalau misalnya ada masalah yang berat dan tak tertangangi, sesungguhnya ini kan waktunya kayak untuk menghadapi kembali tapi jangan melihat sebagai sesuatu yang kayaknya berat banget dan bikin tersiksa banget dan sebagainya," kata Anna kepada ANTARA saat dihubungi pada Jumat.
Dalam berbincang mengenai permasalahan rumah tangga, anggota keluarga sebaiknya meluangkan waktu khusus, bukan ketika makan bersama atau sedang beraktivitas dengan anak-anak.
"Kita jadwalin untuk membahas permasalahan dan coba cari kesepakatan permasalahan kemudian bikin kesepakatan, next kalau ada kejadian yang seperti ini lagi kita akan melakukan apa," ujar Anna.
Anna mengatakan pandemi COVID-19 merupakan kondisi yang tidak menyenangkan bagi banyak pihak. Namun jika bisa melihat sisi positifnya, banyak hal yang bisa diperbaiki.
"Di masa pandemi ini, kita justru punya momentum yang luar biasa untuk menjadikan keluarga kita seperti apa yang kita inginkan," kata Anna.
"Kadang-kadang orang tidak menyadari bahwa yang saya ingjnkan mungkin berbeda dengan anggota keluarga lain ingjnkan, jadi di sinilah waktunya untuk membicarakan ulang keluarga kita maunya kayak apa. Gimana caranya agar seluruh kebutuhan keluarga terakomodir," imbuh Anna.
Baca juga: Menciptakan suasana harmonis di rumah selama PPKM Darurat
Baca juga: Tanda-tanda keluarga harmonis dan bahagia
Baca juga: Kunci jaga toleransi mulai dari keluarga
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Sumber: www.antaranews.com
0 Response to "PPKM jadi momen untuk membentuk keluarga yang diinginkan"
Post a Comment